HATI-HATI FOOD SHARING SAAT BATUK!

Food sharing memang bisa jadi momen seru dan hangat bareng orang tersayang, tapi kegiatan ini bukan berarti tanpa risiko, lho!

Di balik keseruannya, food sharing juga bisa menyimpan risiko penularan penyakit. Simak penjelasannya, ya!

Jadi gini, KOFren…

Saat kita batuk, tubuh mengeluarkan sekitar 3.000 droplet air liur dari saluran pernapasan. Nah, droplet ini bisa mengandung virus atau bakteri penyebab penyakit.

Droplet yang keluar saat batuk bisa melayang di udara, lalu menempel di permukaan benda-benda yang ada di sekitar kita, termasuk makanan dan alat makan. 

Makanan atau alat makan yang terkontaminasi ini bisa menjadi media penularan penyakit bila dikonsumsi atau digunakan oleh orang lain, bisa langsung menjadi sumber penyakit. Terutama untuk mereka yang rentan dan punya imun tubuh yang melemah.

Tangan juga menjadi salah satu penyebabnya!

Droplet bukan cuma ada di udara dan permukaan, tapi bisa juga menempel di tangan. Saat tangan tersebut menyentuh makanan, baik untuk mengambil, atau sekadar membantu menyajikan, kuman bisa berpindah dengan lebih mudah.

Oleh karena itu, seseorang yang sedang sakit sebaiknya juga lebih rajin mencuci tangan agar tidak menyebarkan kuman penyebab penyakit ke orang lain.

Gimana caranya food sharing dengan aman?

Biar KOFren tetep bisa ngerasain serunya sharing makanan bareng teman-teman, tapi nggak jadi ajang bertukar kuman, perhatikan beberapa tips berikut ini:

- Hindari food sharing saat sakit

- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan

- Gunakan alat makan (sendok, garpu, sedotan) yang terpisah

- Tutup mulut saat batuk dengan tisu atau siku bagian dalam

Ingat, sharing is caring, tapi jangan sampai bikin sharing malah jadi coughing. Tetap jaga kesehatan ya, KOFren! Kalau mulai KOF! KOF! Minum HerbaKOF!

Cek juga video-video edukasi dari MinKOF di Instagram @herbakof_id ya, KOFren!

Sumber:

O’Brien B, Goodridge L, Ronholm J, Nasheri N. Exploring the potential of foodborne transmission of respiratory viruses. Food Microbiol. 2021 May;95:103709. doi: 10.1016/j.fm.2020.103709.